Ketika Rancanganmu Tidak Terwujud
Di dalam perjalanan kehidupan, Tuhan tidak jarang membawa kita ke luar dari rancangan yang kita buat, supaya kita belajar berjalan dalam rencana-Nya. Kita mengarahkan rencana kita ke utara, Tuhan membawa kita ke Selatan. Kita siap untuk pergi ke Barat, tetapi Tuhan menuntun kita Timur. Semua bisa berubah dari apa yang kita rencanakan. Perubahan sesungguhnya adalah hal yang biasa terjadi dalam kehidupan.
Perubahan bisa terjadi bukan karena hal besar saja, tetapi ia bisa terjadi hanya karena 0.01% kemungkinan tersisa. Saya mengalami itu dalam sebuah perencanaan perjalanan sabatical. Semua sudah direncanakan dan disiapkan dengan sebaik-baiknya. Didoakan dengan sungguh-sungguh. Melihat statistik kemungkinannya sudah 99,99% pasti akan terwujud. Namun, saya rupanya harus belajar untuk memberikan hormat yang sebesar-besarnya pada 0.01 % yang tersisa. Perencanaan tersebut berhenti berlanjut. Semua rencana berubah bukan karena faktor ketidakmungkinan yang besar, tetapi karena sisa kemungkinan yang kecil. Saya belajar untuk tidak meremehkan 0.01% yang terlihat sangat kecil, karena tanpa dia semua rencana akan berakhir begitu saja.
Tidak terwujudnya sebuah rencana bukanlah tanda kegagalan, tetapi tanda adanya perubahan arah. Tentang hal ini saya mengingat para pelaut yang menggunakan layar untuk berlayar mencapai tujuannya. Tidak jarang angin muncul untuk membuat arah tujuan terhalang. Tetapi para pelaut sejati tidak melawan angin, namun memutar haluan untuk mengikuti perubahan arah perjalanan.
Perubahan bukanlah hal yang buruk, tetapi ini adalah cara lain untuk memberitahu kita akan sebuah pengalaman, pengetahuan, dan cerita yang berbeda dari apa yang kita pernah pikirkan. Dan, jika Tuhan membawa kita ke luar dari rencana kita tentunya bukan dengan niat yang buruk, tetapi untuk memberikan pengalaman, pengetahuan, hikmat, serta cerita yang tidak pernah kita rancangkan sebelumnya. Nikmati saja perjalanan yang berubah, rencana yang berbeda, dan belajarlah di dalam perjalanan yang tidak pernah kita rencanakan.
Percayalah bahwa Allah senantiasa merancangkan rancangan kebaikan bukan keburukan untuk kita. Bukankah itu yang di katakan di dalam Yesaya 29:11: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Jadi, jangan takut untuk berencana, dan jangan sedih serta kecewa jika tidak terwujud. Ingatlah rencana yang tidak terwujud bukanlah tanda kegagalan, melainkan tanda perubahan, di mana kita akan melihat lebih banyak hal dari apa yang kita pikirkan dan rencanakan.
Salam
Pdt. Rinto Tampubolon