Selamat Datang di GKI Taman Aries Website

Follow Us:

KONTAK SEKRETARIAT

Far far away, behind the word moun tains, far from the countries Consonantia, there live the blind texts.

759 Pinewood Avenue

Marquette, Michigan

info@domain.com

Online Support

906-624-2565

Mon-Fri 8am-5pm

Get Subscribed!

    Bermain Layangan (2)

    Comment 0

    Selamat siang, selamat liburan, selamat bersantai. Sambil santai di siang hari ini, perkenankan saya mengirim lanjutan cerita bermain layangan. Selamat membaca.😊

    Ada tiga keahlian dasar yang diperlukan untuk dapat bermain layangan. Pertama, MEMBUAT TALI KAMAH LAYANGAN.

    Tali kamah adalah teknik membuat tali pada layang layang. Caranya terlihat sederhana, mengikatkan satu ujung tali pada dua titik lubang secara bersilang di rangka atas dan ujung satunya pada rangka kayu dibawahnya. Tantangannya baru muncul pada saat kita membuat ikatan kedua ujung tali di titik tertentu untuk untuk disambungkan ke benang layangan. Disinilah tekniknya, terlalu pendek atau terlalu panjang ikatan akan membuat layangan sebagus apapun tidak akan bisa terbang. Kita harus mencari TITIK KESEIMBANGAN. Kalau hanya mengikat tali saja mudah, tetapi mengikat kedua tali pada titik yang tepat itu yang diperlukan supaya layang layang bisa mengudara dengan baik.

    Keahlian ke dua adalah MENYAMBUNG TALI. Tali layangan yang dijual memiliki batas panjangnya. Jika kita ingin layangan jauh lebih tinggi maka tali harus disambung dengan tali berikutnya. Menyambung tali pun membutuhkan keahlian, karena kalau tidak diikat dengan benar maka ia bisa putus ketika menghadapi tekanan angin. Kalau sambungannya tidak rapih, maka ia bisa menyebabkan benang menjadi kusut. Terlebih lagi kalau dua benang yang disambung punya tipikal yang berbeda. Teknik menyambung itu harus dipelajari anak anak supaya layangan bisa lebih tinggi terbangnya. Tanpa keahlian itu melihat layangan terbang lebih tinggi hanyalah mimpi.

    Tehnik ketiga: TARIK DAN ULUR. Ini adalah tehnik untuk mengendalikan angin dan menjaga keseimbangan layangan. Ketika angin kencang maka seorang anak harus tahu apakah ia harus mengulur atau menarik layangannya. Salah dalam mengambil keputusan dapat mengakibatkan layangan itu putus atau nyungsep. Lalu dari mana si anak tahu layangan sedang menghadapi angin besar atau kecil di atas? Dia merasakan lewat jarinya yang terhubung pada benang. Si anak harus terus melatih kepekaan inderanya, sehingga sekalipun ia jauh dari layangannya, ia tetap bisa tahu apa yang sedang dihadapi layangannya dan keputusan apa yang perlu diambilnya dari jauh.

    Tiga tehnik dasar bermain layangan rupaya juga termasuk life skill kehidupan yaitu:

    Bagaimana cara mengikat dua hal pada titik kesatuan yang menyatukan dan memberi keseimbangan untuk membuat sesuatu berfungsi baik.

    Bagaimana pentingnya kemampuan untuk menyambungkan dua hal yang berbeda untuk memperluas dan mengembangkan jangkauan.

    Bagaimana mengambil keputusan yang tepat dengan menggunakan pengetahuan dan insting secara bersamaan.

    Apakah ketiga life skill tersebut hanya berguna untuk bermain layangan? Bisakah digunakan untuk kehidupan pelayanan berkomunitas di gereja, kehidupan pernikahan dan keluarga, pekerjaan dan bisnis usaha?

    Dari ketiga life skill tersebut mana yang saudara miliki? Bagaimana menurut saudara?

    Salam

    Pdt. Rinto Tampubolon

    Categories:

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Open chat
    Shallom,
    Selamat datang di website GKI Taman Aries, kami Admin GKI TA siap melayani Bapak/Ibu/Sdr/i.
    Silakan tekan tombol Open Chat untuk melanjutkan chat via Whatsapp dengan Admin