Tiga Prasyarat Sebelum Menegur
Ada ujar ujar mengatakan “Sampan Ada, Pengayuh Tidak.” Artinya ‘hendak melakukan sesuatu, tetapi tidak lengkap syarat-syaratnya’. Menegur juga begitu. Dia tidak hanya bermodalkan hasrat atau keinginan, apalagi nafsu untuk menegur orang. Untuk menegur memerlukan tiga prasyarat yaitu: HATI, TUJUAN, dan KATA-KATA.
Sebelum kita menegur orang lain, kita harus lihat dulu HATI kita.
Pertama, jangan menegur dengan hati yang sedang emosi. Entah itu emosinya sedang marah, kecewa, kesel, dan sebagainya. Menegur harus dengan hati yang damai. Jadi, damaikan dulu hati kita. Kuasai hati kita dan doakan terlebih dahulu supaya emosi buruk lenyap dalam diri kita.
Kedua, hati kita harus didasari kasih terhadap orang itu. Sebelum menegur orang lain, kita perlu check hati kita. Jangan-jangan kita bersemangat tegur orang tersebut karena kita pernah terluka olehnya. Kita benci, tidak suka, dan sedang marah padanya. Kita juga perlu selidiki apakah pada saat kita mau menegur, hati kita dipenuhi rasa pongah, merasa lebih mulia, dan lebih benar dari orang lain tersebut. Jika ini yang ada di hati kita, maka kita harus bersihkan dulu hati kita dari semua itu. Supaya yang tinggal hanyalah kasih Tuhan terhadap orang tersebut. Jika tidak, maka kita sendiri sedang membawa diri kita jatuh kepada pencobaan.
Setelah hati kita beres, maka kita perlu check TUJUAN kita. Tujuan menegur hanya satu saja, seperti kata Tuhan Yesus, “supaya kita mendapatkannya kembali”. Artinya supaya kita menyelamatkan hidupnya kembali kepada Allah. Membawa dia kembali kepada terang firman Tuhan. Tujuannya hanya itu saja. Tidak boleh ke luar dari tujuan itu. Tidak boleh ada tujuan untuk berniat menjatuhkannya, membalas dendam, atau hendak mempermalukan diri orang tersebut. Ketika kita ke luar dari tujuan yang diinginkan Allah, maka kita bukan lagi sedang menegur untuk menyelamatkan, tetapi menjatuhkan diri kita pada hasrat kedagingan kita. Kita pun di sini menjadi tidak benar.
Terakhir, setelah hati dan tujuan, maka kita perlu siapkan KATA-KATA. Menegur itu bukan tentang mengeluarkan kata-kata yang menyerang pribadi orang lain. Menegur bukan tentang menyampaikan kata-kata yang menghakimi orang lain. Menegur bukan tentang memuaskan diri kita. Menegur bukan tentang membicarakan tindakan buruk yang orang lain lakukan. Kita juga harus menjaga kata kata kita, supaya perkataan kita adalah perkataan yang menyelamatkan bukan menyudutkan, menyadarkan bukan menekan, menolong bukan menjatuhkan.
Jadi, menegur itu apa? Menegur adalah…………………..(bersambung)
Pdt. Rinto Tampubolon