Marquette, Michigan
Online Support
Mon-Fri 8am-5pm
Bulan Nopember 1986, di rumah keluarga Bapak Jahja Prijatna – Taman Aries blok C3/21, telah diadakan rapat yang dihadiri oleh 17 orang saudara seiman kita yang tinggal di Taman Aries dan sekitarnya.
Rapat membicarakan rencana Gereja Induk GKI Surya Utama – Sunrise untuk membentuk satu pos KPK (Kebaktian Pelayanan dan Kesaksian) di daerah Taman Aries, berakhir dengan kesepakatan bersama untuk bertekad membentuk cikal bakal Jemaat GKI di daerah ini.
Team kerja I Pos KPK dibentuk (yang kemudian dilengkapi susunannya menjadi Pengurus I Pra-Bakal Jemaat), tempat untuk berbakti di Taman Aries dicari, persiapan pelaksanaan Kebaktian Minggu sebagai kegiatan pertama yang menandai lahirnya Gereja disini dimulai, dan kebaktian pertama diadakan pada tanggal 1 Febari 1987. Kebaktian pertama ini dihadiri oleh 81 orang. Ini bukanlah Kebaktian Minggu yang langsung berjalan setiap hari Minggu-nya, karena saat itu Kebaktian baru dimungkinkan diadakan dua kali setiap bulannya, yaitu pada Minggu ke-satu dan Minggu ke-tiga.
Keluarga Bapak Tipto Setianto, Taman Aries blok C1/12, menyediakan tempat di sampaing ruang tengah rumah, untuk digunakan sebagai tempat Kebaktian pertama tersebut. Dengan segala keterbatasan fasilitas yang ada, beberapa kegiatan lainnya segera menyusul, tercatat Kebaktian Sekolah Minggu bagi anak-anak kita, Pemahaman Alkitab, dan Persekutuan Wilayah juga diadakan.
Atas perkenanan Allah, segala kegiatan dan pertambahan prasarana yang mendukung perkembangan Pos KPK makin bertambah, terkumpul atas keikutsertaan semua Jemaat.
Program jangka pendek dan program jangka panjang disusun untuk mengantisipasi perkembangan jumlah pengunjung Kebaktian dengan segala aktivitas yang menyertainya. Respon positif Jemaat sangat terasa, inventaris Gereja makin bertambah dari sejumlah sumbangan-sumbangan dan pembelian lainnya.
Selama dua tahun penuh Pos KPK menempati rumah Taman Aries blok C1/12 tersebut sebagai tempat Kebaktian hari Minggu. Tempat yang akhirnya sepenuhnya disewa dan telah sedikit diubah/dimodifikasi dapat menampung maksimum sejumlah 100-110 pengunjung Kebaktian.
Dalam dua tahun bergereja, bulan Mei 1988, jumlah Kebaktian Minggu bisa dilakukan setiap hari Minggu pagi, pukul 07.30. Sebagaimana layaknya sebuah Gereja, kebaktian Perjamuan Kudus, Kebaktian Paskah, Kebaktian/Perayaan Natal, dan Kebaktian Khusus (Kebaktian Penyegaran Iman) juga diadakan.
Tahun 1989, sesuai dengan program kerja jangka panjang Pengurus KPK, Gereja telah membeli sebidang tanah di dalam lingkungan Taman Aries juga, seluas 400 meter persegi, untuk kegunaan pembangunan Gedung Gereja yang telah besar dan tetap sifatnya. Panitia Pembangunan dibentuk dan pembangunan fisik tempat ibadah dimulai pertengahan tahun 1988 hingga awal tahun 1989.
Kebaktian di tempat yang baru terasa lapang dengan ruang yang lebih lebar dan kapasitas bangunan yang dapat menampung hingga 250-300 pengunjung. Bimbingan tangan Tuhan senantiasa terasa menyertai dalam segala keadaan dan kondisi perkembangan Jemaat disini.
Sampai akhirnya, dengan seluruh syarat-syarat yang telah mencukupi dan prosedur peningkatan status Pos KPK, maka pada tanggal 4 Agustus 1989 Pos KPK Taman Aries telah diresmikan menjadi Bakal Jemaat GKI Taman Aries. Pengurus Bakal Jemaat pun dibentuk, lengkap dengan seksi-seksi yang diperlukan menunjang kegiatan yang ada.
Tidak semua kegiatan yang ada dapat berjalan dan berkembang dalam kuantitas dan kualitas dengan baik seperti yang diharapkan. Sebagai salah satu yang dapat terlihat, kalau jumlah pengunjung Kebaktian Minggu dan jumlah anak-anak yang mengikuti Sekolah Minggu bertambah banyak dari tahun ke tahun, kegiatan Pembinaan Rohani Pemahaman Alkitab mengalami kesulitan untuk berkembang dengan baik. Dan hal ini disadari sepenuhnya dan merupakan pergumulan seluruh Pengurus untuk menjadikannya lebih baik.
Secara berangsur Bakal Jemaat diberi kepercayaan oleh Bendahara Majelis Gereja Induk untuk mengelola sendiri keuangan Gereja, dan memenuhi kewajibannya sebagai anggota dalam Klasis dan Sinode Gereja. Walaupun demikian, beberapa hal administrasi dan kegiatan non-rutin bagi Jemaat di Bakal Jemaat GKI Taman Aries masih mengikutinya di GKI Surya Utama.
Dalam bimbingan Gereja Induk GKI Surya Utama, bapak Pendeta Adiyanto Suryadi bersama seluruh Majelis Gereja Surya Utama mengikuti perkembangan Bakal Jemaat Taman Aries ini dengan segala aspek yang menyertainya. Sampai pada waktu yang kami sekalian merasa, bahwa telah tiba saatnya Bakal Jemaat Taman Aries harus berdiri sendiri melakukan pelayanan pada anggota Jemaatnya dan pada masyarakat lingkungan sekitar keberadaan Gereja, maka proses Peresmian dan Pendewasaan Jemaat mulai dipersiapkan.
Seluruh kelengkapan sebagai persiapan menjadi Jemaat penuh sudah dilakukan. Pengalaman Gereja Induk GKI Surya Utama sangat membantu untuk dapat dilakukan persiapan yang lebih awal dengan cukup matang.
Persyaratan administratif telah terpenuhi, kesiapan Pengurus dalam kepemimpinan yang matang dan kehidupan Rohani Jemaat dalam menjalankan fungsi Gereja di tengah masyarakat, dan Iman Kristen yang lebih dewasa ikut dikaji. Sudah tiba saatnya bukan kita berkonsentrasi melayani diri kita sendiri (melayani ke dalam) melainkan kita selayaknya perlu lebih banyak memikirkan pelayanan kita ke arah luar.
Maka pada tanggal 2 Nopember 1992, dalam Kebaktian Peresmian dan Peneguhan Jemaat Dewasa – GKI Taman Aries, resmilah Gereja Tuhan di sini mandiri penuh dalam menjalankan misinya di tengah masyarakat dan dunia ini.
GKI Taman Aries merupakan gereja GKI sinode Jawa Barat yang ke-68.
Information About GKI
Gereja Kristen Indonesia (GKI) dapat dikatakan sebagai sebuah “gereja baru” di Indonesia sebagai buah penyatuan dari GKI Jawa Barat, GKI Jawa Tengah, dan GKI Jawa Timur.
Berdirinya GKI melewati perjalanan sejarah yang panjang, dimulai dengan berdirinya ketiga gereja yang menyatu itu sebagai gereja yang berdiri sendiri-sendiri. Pada tanggal 22 Februari 1934 di Jawa Timur berdirilah gereja yang kemudian disebut GKI Jawa Timur. Demikian juga, pada tanggal 24 Maret 1940 di Jawa Barat berdirilah gereja yang kemudian disebut GKI Jawa Barat (Lihat sejarah), dan pada tanggal 8 Agustus 1945 di Jawa Tengah berdirilah gereja yang kemudian disebut GKI Jawa Tengah (Lihat sejarah).
Sejak tanggal 27 Maret 1962 ketiga gereja itu memulai upaya menggalang kebersamaan untuk mewujudkan penyatuan GKI, dalam wadah Sinode Am GKI. Sesudah melewati perjalanan hampir tiga dekade lamanya, pada tanggal 26 Agustus 1988 ketiga gereja tersebut diikrarkan menjadi satu gereja yang diberi nama GKI.
(diambil dari gki.or.id)